Pembelajaran PER Batch 3
sudah memasuki minggu ke-2, materi semakin bertambah dan tugas-tugaspun semakin
banyak. Untuk minggu ke-2 ini ada ada tugas diskusi klompok yang membahas
tentang IDE-IDE INOVATIF yang hendak di rencanakan. Sedangkan klompok saya ada
6, 4 temen di hongkong dan 1 temen di Malaysia. Walau jarak memisahkan tapi
kekompakan untuk diskusi sudah membuatku puas, gendala dan
rintangan memang ada dan terkadang susah di hindari, karena saya setiap buka
pelajaran/materi dan kerjakan tugas, saya selalu pergi ke warnet, itupun harus
malam hari karena siang nya aku kerja., sedang kendalaku yang paling susah
adalah membagi waktu dan juga warnet tutup di malam hari. Tapi itu semua, aku patahkan
demi IMPIAN dan CITA-CITA.
Ø Siapa yang tidak memberikan perhatian besar pada hal yang kecil akan memberi perhatian palsu pada hal yang yang besar.
https://www.facebook.com/zarkasivision
bersambung...........?
Dan untuk materi minggu
ke-2 adalah mempelajari tentang:
· Retail Is Detail
Bisnis ritel terus meningkat setiap tahun. Tahun 2010, omzet ritel
mencapai Rp 100 triliun. Tahun ini, kalangan peritel memperkirakan omzet
akan naik 20% atau Rp 120 triliun. Jumlah gerai toko ritel modern pun
kian pesat. Sebab para peritel modern tak henti membuka toko baru.
Di tahun 2015, PWC memperkirakan penjualan ritel di Asia Pasifik akan mencapai US$ 10,5 triliun,
Indonesia kembali terbukti menjadi pasar empuk bagi peritel asing. Dalam laporan terbarunya. PricewaterhouseCoopers International Ltd (PWC) memprediksi, industri ritel dan konsumer di Asia
Pasifik akan tumbuh rata-rata 6% selama 2011 hingga 2015. Angka ini menjadikan Asia Pasifik sebagai
kawasan dengan tingkat pertumbuhan ritel tertinggi dibandingkan Amerika Serikat danEropa yang diperkirakan hanya tumbuh 1% pada periode sama.
Di tahun 2015, PWC memperkirakan penjualan ritel di Asia Pasifik akan mencapai US$ 10,5 triliun,
melesat 59% dari perkiraan penjualan ritel tahun ini sebesar US$ 6,6 triliun. Meksi berprospek cerah,krisis ekonomi global yang tak menentu berpotensi memperlambat laju ekspansi di Asia dalam waktu dekat. Meski begitu, pengusaha tidak perlu khawatir. Tantangan ini akan diimbangi dengan pertumbuhan kelasmenengah dan kenaikan pendapatan di Asia. Alhasil, ini merupakan peluang besar bagi peritel. Adapun,
tingkat pertumbuhan ritel di Indonesia berada di kisaran 4,5%-5% per tahun selama kurun waktu tahun 2012-2015. Menurut Ay Tjing Phan, Ketua Consumer and Industrial P
roducts & Service PWC Indonesia,
pertumbuhan ritel dan konsumer di Indonesia akan lebih kuat dari Jepang, Korea Selatan,dan Australia,walau tetap lebih rendah dari China.
BASIC PRINCIPLES OF RETAIL BUSINESS (prinsip dasar bisnis ritel)
Ø Siapa yang tidak memberikan perhatian besar pada hal yang kecil akan memberi perhatian palsu pada hal yang yang besar.
Ø Yang detail membuat kesempurnan menjadi
mungkin, dan kesempurnaan itu bukan hal yang remeh temeh.
Detail pada awalnya adalah
1. Kebersihan
area parkir dan halaman toko
-
Dengan kebersihan, akan memberikan citra baik bagi toko anda.
Semua orang suka melihat lingkungan yang bersih dan tertata baik.
-
Pasir di halaman toko anda bisa terbawa sepatu dan alas kaki
pelanggan sehingga akan menyumbang lebih
cepat bagi banyaknya pasiryang terbawa kedalam toko anda. Ini akan
memperbanyak pekerjaan bagian kebersihan toko anda.
-
Toko yang jorok akan mengundang masalah lain, yaitu datangnya
lalat. Jika anda menjual produk segar maka lalat akan segera masuk karena aroma
produk yang menyengat akan mengundang lalat masuk ke toko.
2. Informasi
barang dan harga.
3. Detail
dalam dalam area toko seperti kenyamanan dalam berbelanja.
4. Kebersihan
rak dan barang dagangan.
5. Atmosfer
toko (store ambience) meliputi: hal-hal yang bisa di rasa oleh panca indra kita (lihat,dengar,cium dan di rasa).
6. Quality
produk yang segar ( harus bersih dan ter bebas dari gannguan lalat).
7. Pelayanan
akhir proses belanja (cepat dan akurat)
Inovasi dan Peluang
Inovasi adalah bagaimana agar ide-ide
tersebut laku di pasaran, Inovasi juga di definisikan sebagai hasil kreativitas dalam
ragam aspek bisnis yang di sambut pasar atau publik (target audiences) sedemikian rupa hingga pasar atau public tidak
sanggup mengatakan tidak.
ingat…… orang bisa mempunyai ide
kreatif tetapi belum tentu idenya di terima oleh pasar.
Peluang
Peluang
adalah sesuatu yang ditemukan oleh
seorang entrepreneur untuk memecahkan
sebuah masalah nyata dalam kehidupan atau untuk meningkatkan nilai tambah.
Kreativitas & Inovasi Dalam,
MENGELOLA Peluang
.Hidup kita adalah peluang, kitalah yang mengembangkan peluang itu ,
mewujudkan peluang itu, menjadi wujud yang lebih besar dengan tidak
pernah berhenti menjalani proses belajar dengan tekun (Sehat Sutardja,
Pendiri Marvell Technology Group, Ltd)
Jadi masih ada waktu untuk senantiasa memperbaiki diri, masih ada waktu untuk
senantiasa memanfaatkan peluang, jika nasi sudah menjadi bubur, tinggal
kita berikan tambahan rasa untuk bubur itu agar lebih enak, lezat da
mengenyangkan tentunya,
Kreativitas &
Inovasi Dalam, MENGELOLA Peluang
Kreativitas seakan
sebuah kecakapan fundamental yang menjadi dasar dari banyak hal termasuk
didalamnya adalah peluang bisnis. Perjumpaan kreativitas dengan peluang menghasilakan padanan padanan kata yang
perkasa yaitu penciptaan peluang. Dua
kata ini memberikan harapan dan semangat bagi para entrepreneur sebab kalau
peluang bisa tercipta maka bila kita
memiliki daya cipta ( kreativitas) dan
paham bagimana bisnis beroperasi secara mendalam maka peluang selalu dapat
tercipta, dan tidak perlu dicari cari lagi, sebab kalau hanya dicari tidak ditemukan bukan? Penciptaan peluang memang sebuah ciri utama Keentrepreneuran Ciputra
Way. Ini menjadi sebuah strategi pembeda yang berhasil mendorong
pertumbuhan dramasti bisnis-bisnis yang di lakukan Ir Ciputra dan
kawan-kawannya maupun keluarganya. Kata pak ciputra " Mencipta lebih tinggi dari pada sekedar mencari "
Mengaplikasikan 3
prinsip berikut :
1- Opportunity Creator (Pencipta Peluang)
2- Innovator (Innovator)
3- Calculated Risk Taker (Pengambil Resiko)
Siapakah Pencipta Peluang itu?
Untuk memahami lebih
mendalam apa itu pencipta peluang kita perlu melihat peluang dari 2 kondisi
utama yang menentukan sejauh mana hal itu dapat kita raih, yaitu permintaan
(demand) dan pasokan (supply). Perhatikan diagram di bawah ini.
Tabel Identifikasi Peluang Ciputra Way
Permintaan sudah jelas
|
Permintaan
sudah jelas
|
|
Pasokan sudah
jelas
|
Opportunity
Recognition
|
Opportunity
seeking
|
Pasokan tidak
jelas
|
Opportunity
Discovery
|
Opportunity
Creation
|
Opportunity
recognition
Ketika peluang berhasil kita
raih dalam situasi permintaan dan pasokan yang sudah jelas maka dapat kita
namakan proses ini sebagai opportunity recognition. dalam situasi ini kita
tidak perlu menciptakan produk baru untuk pasar dan juga tak perlu memusingkan
pasar yang mana yang membutuhkan produk, baik produk maupun pasarnya sudah
terdevinisi dengan jelas. CONTOH seorang pedagang menemukan bahwa satu
jenis barang dagangan tertentu ternyata serig dicari para pelanggan. Pedagang
dengan jiwa entrepreneur akan mendeteksiuntuk opportuniy recognition dan dengan
segera akan menyediakan barang ini dengan sejumlah yang cukup dengan aneka
ragam pilihan. Sang entrepreneur cukup hanya mendeteksi kebutuhan konsumen lalu
mencari pasokan dan selanjutnya melakukan transaksi dengan konsumen. Inilah
cara mendapatkan peluang dengan cara yang mendasar namun tidak semua
orang memiliki sensifitas pasar yang memadai shingga dapat mengenali peluang
dengan jelas.
Opportunity
seeking
Dalam situasi ini seorang
entrepreneur telah memiliki produk yang hendak dipasarkan namun belum tau siapa
yang memerlukan produk itu. Berapa harga yang dapat diterima dan bagaimana
berkomunikasi scara efektif kepada prospek pengguna produk.Dalam
opportunity seeking seorang entrepreneur akan bertanya sebuah pertanyaan
mendasar bagi keberhasilan sebuah produk yaitu : siapa, dimana dan berapa besar
peluangnya. Peluang adalah kata kunci yang mendahului produk , jadi ketika
mendapatkan produknya terlebih dahulu maka kita harus kembali
kepertanyaan utama tentang peluang sebelum membuat program produk
tersebut.
Opportunity
discovery
Seorang entrepreneur akan melakukan
opportunity discovery bila ia memulainya dengan kebutuhan pasar yang
sangat nyata. Sebuah ketidak puasan yang dihadapi oleh pelanggan. Entrepreneur
akan melihat permasalahan adalah peluang . Kesulitan adalah kesempatan mereka
akan terpicu untuk menemukan solusinya dan memasarkan solusi tersebut.
Proses men " Discovery:( menemukan dengan sengaja) solusi tersebut
adalah proses opportunity discovery.
Opportunity
creating
Ini adalah tingkat tertinggi dari
kreativitas seorang entrepreneur membangun sebuah bisnis bukan karena
sudah ada permintaan pasarnya, atau karena sebuah produk sudah hadir
terlebih dulu. Sang entrepreneur menemukan ( menciptakan) sesuatu yang
out of the box. Ia berhasil mengembangkan sebuah produk atau jasa yang
blue ocean atau yang belum ada
.
Calculate Risk Taker ( meengambil resiko yang teukur)
Cara yang ketiga ini bahwa
entrepreneur menunjukkan keberaniannya dengan cerdas bukan asal tubruk.
Terdapat 3 kegiatan yang menunjukkan bhwa seorang entrepreneur sedang melakukan
pengambilan resiko yang teukur.
Pertama : ia akan melakukan survei dan riset pasar untuk mengumpulkan informasi. Tujuannya adalah pengambilan keputusan yang tepat. Pengmbilan keputusan pada proses bisnis dapat menjadi pokok awal yang menentukan.
Pertama : ia akan melakukan survei dan riset pasar untuk mengumpulkan informasi. Tujuannya adalah pengambilan keputusan yang tepat. Pengmbilan keputusan pada proses bisnis dapat menjadi pokok awal yang menentukan.
Decition
skill Planing skill
Execution skill
Keberhasilan execusi lapangan
tergantung pada kemampuan melakukan perencanaan ( business plan) dan
perencanaan yang kita persiapkan tergantung pada keputusaan keputusan
yang kita buat.
Bahkan dalam saat pelaksanaan pun
entrepreneur harus terus membuat keputusan, dan keputusan yang ia lakukan
akan tepat bila ia melakukan informasi yang tepat dan cukup selain
kemampuan ia sendiri mengolah informasi.
Yang kedua adalah verifikasi asumsi.
dalam membuat perencanaan adalah akan terdapat asumsi asumsi. Misalnya
mengasumsikan bahwa daerah A akan menerima produk baru kita, Konsumen type B
akan membeli lebih dari satu, okasi C akan menciptakan banyak trafik pelanggan
dan sebagainya. Seorang pengambil keputusan yang terukur akan melakukan
verifikasi dengan kembali melakukan survei pasar. Memang pelanggan dan pasar
fokus perhatian utama entrepreneur dalam berkarya.
Yang ketiga adalah membuat
perencanaan yang erangkum semua informasi, mendeskripsikan tujuan, target
setrategy dan pengelolaan sumber sumber untuk mencapai sasaran. inilah
yang biasa kita sebut rencana bisnis atau business paln. Business plan walaupun
itu sebuah pekerjaan yang tampaknya " administratif " memiliki
fungsi penting antara lain :
* Memperlihatkan road map untuk
mencapai tujuan.
* Menunjukkan adanya sebuah rencana
yang komprehensif dan terstruktur.
* Menunjukkan adanya pengelolaan
sumber sumber yang dibutuhkan untuk mencapai hasil.
* memberikan informasi untuk
evaluasi
Apakah yang dapat mengukur sebuah
rencana bisnis telah siap untuk dipresentasikan dan dilaksanakan
dilapangan ?
Pertanyaan
pertama
bersambung...........?