inilah Ilustrasi /gambar saya
- produk-produk assesoris, seperti gantungan kunci, hiasan kalung imitasi, jepet rambut, dan pernak-pernik lainnya
- peralatan elektrik.
- elekrtonik seperti vcd dan sejenisnya.
- makanan ringan gan minuman.
- sabun mandi, cuci baju dan sejenisnya.
- kebutuhan dapur.
- peralatan dapur.
- buah-buahan dan sayur-sayuran
- peti es untuk es krim,sosis dan sejenisnya
- kosmetik dan sejenisnya.
- peralatan sekolah.
- produk promo
- produk promosi
- kotak kritik dan saran
- counter handpon
- tenda buat jualan burger.
- (00). keranjang plastik belanja
Tata letak yang
bagus akan membuat para pembeli merasa nyaman dalam berbelanja, dan juga
dapat menjadi alasan bagi mereka untuk selalu memilih toko kita dalam mencari
barang yang mereka perlukan. Maka oleh karena itu, kecermatan dalam mengatur
barang-barang yang diperdagangkan menjadi sebuah keharusan. Berikut pengaturan tata letak barang pada toko atau mini market yang saya rencanakan;
1. Pencahayaan dan Warna Ruangan
Pengaturan cahaya lampu dalam
ruangan yang tepat akan membuat pelanggan merasa nyaman. Dalam mencari barang,
mereka merasa tidak akan terlalu silau atau pun terlalu remang. Untuk membantu
pencahayaan yang bagus (sejuk di mata) maka saya pilih warna putih pada toko
saya karena warna putih pada tembok, lantai, dan atap plafon adalah pilihan
yang tepat. Mengapa lebih cenderung menggunakan warna putih sebagai
elemen pokok pada ruang toko / mini market? Ada beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh, antara lain dapat memberikan kesan bersih dan rapi terhadap kondisi
ruangan, dapat menghemat listrik karena hanya perlu sedikit menyalakan lampu
(warna putih bersifat memantulkan cahaya), dan barang/produk dagangan yang
di dinding akan mudah terlihat dengan jelas oleh pelanggan.
Penempatan rak (gondola) menjadi
bagian penting dalam membuat ruang toko yang nyaman. Secara umum, peletakan rak
dengan posisi yang berjejer adalah yang terbaik. Selain terlihat rapi, para
pembeli juga mudah berlalu lintas,saya sebagai pemilik toko akan mudah
mengawasi tingkah laku mereka. Rak-rak yang saling menyilang ataupun saling
menutupi satu dengan lainnya hanya akan membuat semuanya tidak baik.
3. Klasifikasi
Barang/Produk
Mengklasifikasikan barang atau
produk yang saya jual merupakan hal yang sudah umum. Produk kecantikan, produk
makanan, barang mainan anak-anak, alat tulis kantor, sembako, dan sebagainya
harus ditaruh sesuai dengan klasifikasi dan jenisnya. Tujuannya tentu membuat
pelanggan lebih mudah mencari apa yang akan mereka beli. Barang-barang yang
sering dibeli (seperti sabun mandi, pasta gigi, buku tulis, dsb) diletakkan
pada bagian rak yang mudah dijangkau, sedangkan produk-produk yang jarang
dibeli orang ditempatkan pada bagian yang agak tinggi. Barang-barang yang
memiliki kesan rendah (seperti keset, lap pel, sikat WC, dsb) diletakkan pada
bagian dasar rak. Jika toko anda juga menyediakan bahan-bahan sembako (misalnya
bawang, telur, kacang, dsb), maka saya jauhkan posisinya dengan produk
kecantikan (parfum, sabun, shampoo, dll) agar tidak kontra.
4. Jalur Lalu
Lintas Pelanggan
mengatur posisi lalu lintas para
pelanggan. saya menambahkan sekat atau memberikan ruang antar rak agar para
pelanggan mudah mencapai tempat yang mereka tuju.
5. Meja
Kasir
Untuk lokasi tempat pembayaran
(kasir), saya letakkan tidak jauh dari pintu keluar. Tujuannya untuk memberikan
ruang lega di dalam ruang toko. Dan juga saya menambahkan rak mini di dekat
kasir untuk memajang produk-produk assesoris, seperti gantungan kunci, hiasan
kalung imitasi, jepet rambut, dan pernak-pernik lainnya. Hal tersebut bertujuan
agar menghilangkan rasa jemu ketika pelanggan saya sedang mengantri di
meja kasir. Jadi sambil menunggu giliran, mata mereka akan dihibur oleh
produk-produk mini tersebut, syukur-syukur mereka akan tertarik untuk
membelinya.
Ide Kreatif dan Inovatif saya yaitu:
1. Bina hubungan
Merupakan
kegiatan dimana seorang entrepreneur seharusnya mampu
membuat hubungan yang hangat dengan para pelanggannya.
Hubungan yang hangat tersebut pada akhirnya akan menjadikan para pelanggan menjadi sangat dekat.
Banyak
cara yang dapat kita lakukan untuk
membangun hubungan yang hangat dengan para pelanggannya. Namun demikian pada
prinsipnya, hubungan yang hangat tersebut akan terbangun jika kita dan pelanggan memiliki banyak kesamaan. Memaksa
pelanggan untuk memiliki kesamaan dengan kita sebagai wirausahawan sangatlah tidak mungkin. Oleh sebab itu, kita harus berusaha terlebih
dahulu untuk membangun hubungan tersebut. Beberapa hal yang dapat disamakan
antara lain sikap, perilaku, gaya bicara, minat, hobi, cara berpakaian, dan
lain sebagainya. Dengan menyamakan beberapa hal tersebut, maka seorang
pelanggan akan menjadi lebih tertarik dengan kita sebagai wirausahawan atau karyawan. Pada akhirnya hubungan yang terjalin juga akan semakin dekat.
2. Menggali Informasi
Setelah
terjadi hubungan yang sangat dekat baik dengan pelanggannya, maka biasanya pelanggan tidak lebih bersikap terbuka dan
akan menganggap kita sebagai bagian dari hidupnya. Pada tahap ini, seorang entrepreneur harus mampu menggali berbagai informasi dari pelanggan tentang apa
sebenarnya yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Layaknya
seorang pelanggan, tentunya mereka memiliki berbagai keinginan maupun harapan
atas apapun yang ada pada usaha yang dijalankan oleh seorang entrepreneur tersebut. Misalnya tentang kualitas produk yang harus ditingkatkan, pelayanan
yang lebih baik, interior ruangan yang lebih elegan, fasilitas yang lebih
memadai dan lain sebagainya.
Sebagai
seorang entrepreneur, maka kita harus mampu mengumpulkan berbagai
informasi tersebut dengan jelas dan lengkap. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi, diantaranya adalah:
1. Mengajukan Pertanyaan
memberikan
beberapa pertanyaan kepada pelanggan, baik secara langsung maupun tidak
langsung tentang apa yang pelanggan inginkan. saya akan melakukan hal tersebut dalam kondisi yang santai sehingga para
pelanggan tidak merasa sedang diwawancarai.
2. Menjadi pendengar Aktif
Mendengarkan
dengan baik apa yang disampaikan oleh pelanggan. Biarkan mereka bercerita
tentang apa yang mereka inginkan. Memotong pembicaraan dengan pelanggan atau
sekedar beradu argumentasi dengan pelanggan justru akan membuat semuanya
menjadi sia-sia bahkan pelanggan akan merasa tidak dihormati. Jika perlu, saya akan minta beberapa pendapat lain untuk memperjelas penjelasan pelanggan
tersebut.
3. Mengepang / Menjalin Komunikasi
Cara
lainnya adalah dengan menjalin komunikasi secara permanen dengan para
pelanggan, misalnya dengan saling bertukar nomor telephon, PIN blackberry,
email dan lain sebagainya. Dengan demikian maka seorang pelanggan dapat
menghubungi kita dimanapun dan kapanpun.
Selanjutnya
informasi yang telah kita peroleh tersebut dapat diolah menjadi sebuah peluang
yang dapat diciptakan. Atas dasar berbagai informasi
itulah kita bisa membuat berbagai program untuk
mengembangkan usahanya.
3. Membuat Program
Langkah
selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mendesain
berbagai program atas dasar keinginan pelanggan. Program tersebut bisa
saja berhubungan dengan produk yang dihasilkan, harga yang ditetapkan, promosi
yang digunakan, dan lain sebagainya.
Dengan
mendesain program yang didasarkan atas keinginan pelanggan maka sudah pasti
program tersebut akan diterima dengan baik oleh para pelanggan yang ada. Disisi
lain, pelanggan juga akan merasa senang karena apa yang mereka inginkan
akhirnya dapat dipenuhi oleh kita. Jika ini telah terjadi, maka tidak
akan ada lagi kesenjangan antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang
diperoleh pelanggan. Dengan demikian maka tidak ada celah bagi para pesaing
untuk merebut pelanggan tersebut serta tidak ada lagi alasan bagi pelanggan
untuk meninggalkan keagenan tersebut.
4. Mengirim Informasi
Langkah
selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mengirimkan
informasi kepada pelanggannya atas berbagai program yang telah kita buat.
Dengan demikian maka para pelanggannya akan mengetahui dengan baik
tentang program kita. Penginformasian kita dilakukan dengan cara
mengiklankan program melalui berbagai media yang ada baik media cetak,
media elektronik, maupun dengan memasang berbagai baliho di tempat-tempat yang
cukup strategis.
Jika
cara tersebut dianggap mahal, maka penginformasian program terhadap pelanggan tersebut melalui berbagai media yang
jauh lebih murah, misalnya dari mulut ke mulut, mencetak brosur, melalui
berbagai jejaring sosial yang ada dan lain sebagainya. Yang terpenting bagi kita adalah bukan media apa yang seharusnya mereka gunakan
tetapi bagaimana informasi tersebut bisa sampai kepada para pelanggannya.
5. Menindaklanjuti dan Memutakhirkan Info
Setelah kita menginformasikan berbagai program yang telah dibuatnya,
maka ia harus menindaklanjuti informasi tersebut. Hal ini untuk memastikan
bahwa para pelanggan telah mengetahui program yang dibuat tersebut dengan baik.
Caranya dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada para pelaanggannya.
Selain
menidaklanjuti informasi tersebut, langkah lain yang harus kita lakukan adalah memperbaharui berbagai informasi dengan
cara meng-updates informasi yang disampaikan kepada para pelanggan.
Dengan cara ini maka diharapkan para pelanggan akan selalu mengetahui informasi
atas program yang dibuat dan mengingatnya, sehingga ia akan tertarik untuk
terus datang atau membeli produk yang ditawarkan atas dasar program tersebut.
6. Grading Customers
Grading
customers adalah tahapan penilaian pelanggan berdasarkan berbagai kategori
dan bobot persentase yang ada misalnya jumlah pembelian (30%), periode
pembelian (30%), besarnya pembelian (20%), rata-rata pembelian (20%) dan lain
sebagainya. Setiap kategori tersebut dibagi lagi kedalam beberapa indikator,
misalnya untuk jumlah pembelian dibagi kedalam indikator (4) Diatas 10 unit,
(3) 8 – 10 unit, (2) 5 – 7 unit serta (1) Dibawah 5 unit untuk sekali
pembelian. Demikian juga dengan kategori-kategori lainnya.
Langkah
selanjutnya adalah menjumlahkan kategori-kategori yang diperoleh oleh seorang
pelanggan tersebut serta mengalikannya dengan bobot persentase untuk setiap
kategorinya. Dengan demikian akan diperoleh bobot untuk masing-masing pelanggan
sehingga kita dapat mengetahui pelanggan tersebut apakah termasuk grade A, B,
C, D atau bahkan E, dengan skor sebagai berikut:
- Pelanggan grade A skor 81 – 100%
- Pelanggan grade B skor 61 – 80%
- Pelanggan grade C skor 41 – 60%
- Pelanggan grade D skor 21 – 40%
- Pelanggan grade E skor 0 – 20%
Selanjutnya kita memberikan program penghargaan untuk
masing-masing grade pelanggan. Tentunya kepada pelanggan grade A, B, C, D
maupun E seorang wirausahawan harus memberikan penghargaan yang berbeda-beda,
sehingga setiap pelanggan akan selalu termotivasi untuk meningkatkan grade-nya
ke yang lebih tinggi lagi.
Disisi
lain dengan adanya grading customers ini maka setiap pelanggan akan
merasa lebih dekat dan menjadi bagian dari kita. dikarenakan
para pelanggan akan merasa lebih dihormati terutama bagi
pelanggan yang memiliki grade cukup tinggi.
7. Mengaktifkan Masyarakat
membangun atau
mengaktifkan komunitas para pelanggan yang ada. Setiap pelanggan biasanya
memilihi hobi atau kesenangan yang berbeda-beda. Dengan adanya kesenangan
tersebut, maka kita bisa membuat berbagai komunitas, misalnya komunitas
olah raga seperti sepeda santai, badminton, futsal, dan lain sebagainya.
Komunitas musik seperti band, karaoke, live music, dan sebagainya.
Dengan
membangun komunitas tersebut, maka diharapkan setiap pelanggan bisa selalu
aktif dalam komunitas yang dibentuk sesuai dengan kesenangan masing-masing.
Komunitas ini tentunya akan menjadi wadah bagi para pelanggan yang ada
sekaligus untuk membangun hubungan yang hangat dengan para
pelanggan tersebut.
8. Getok tular ( mulut ke mulut )
Dengan konsep
pemasaran yang mengandalkan sebaran informasi dari mulut orang ke telinga orang
lain. Model pemasaran ini sangat mudah dan murah karena mengandalkan sebaran
informasi dari satu orang ke orang lain. Informasi akan cepat menyebar manakala
yang mendapat informasi semakin banyak. Metoda ini cukup efektif dan murah
karena pengguna jasa kita dengan sendirinya akan menyebarkan informasi tanpa
harus kita perintah
Pengguna layanan kita akan menguatkan
pasar dan bersentimen positif menakala mereka puas dengan produk dan jasa kita.
Akan tetapi ketka para pengguna layanan kita tidak puas, maka mereka bisa
menjadi mesin pembunuh yang memiliki kekuatan dahsyat, dan sulit dibendung.
UNTUK STRATEGI
BISNISNYA
PROMOSI
bagimana membuat calon pelanggan Tau dan Tertarik sebelum datang/acara |
PRESENTASI/PENYAJIAN
bagaimana
membuat orang datang yang sudah datang untuk beli dan dan kalau bisa beli
lebih
|
PRODUK
Bagaimana membuat
orang yang sudah beli untuk kembali
lagi dan kalau bisa bawa teman
|
MEDIA PRINT
-
Brosur
-
Spanduk
-
Banner
-
Kartu nama
MEDIA ELEKTRONIK
-
Facebook
-
Email
-
You tube
-
Sms berantai
-
Telpon
-
Radio
MEDIA KEGIATAN
-
Show
-
Kegiatan bersama
-
Kegiatan unik
Tujuaan: Laris
|
PENGLIHATAN
-
Pajangan unik ditampilkan di etalase
-
Tata ruang yang menarik
BAU
-
Aroma ruangan
PERASA
-
Bisa di pegang , karna sample di sediakan
RASIO dan PSIKOLOGIS
-
Diskon husus
-
Paketan/ combo murah
Tujuan: Laku
|
DATANG KEMBALI
-
Kepuasan pelanggan
-
Paket promo supaya datang kembali (diskon 15%
untuk pembelian selanjutnya di luar transaksi)
-
Data pelanggan (ulang tahun, NO HP,alamat
email,dll)
-
Sovenir untuk mengingatkan (ballpoint,gantungan
kunci dengan alamat & No telp
kita)
BAWA TEMAN
Paket beli banyak akan dapat
gratis 1 produk dg kouta yang kita tentukan
Tujuan:Langgeng |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar