Sabtu, 29 Juni 2013

tugas minggu ke-2


inilah Ilustrasi /gambar saya
  1. produk-produk assesoris, seperti gantungan kunci, hiasan kalung imitasi, jepet rambut, dan pernak-pernik lainnya
  2. peralatan elektrik.
  3. elekrtonik seperti vcd dan sejenisnya.
  4. makanan ringan gan minuman.
  5. sabun mandi, cuci baju dan sejenisnya.
  6. kebutuhan dapur.
  7. peralatan dapur.
  8. buah-buahan dan sayur-sayuran
  9. peti es untuk es krim,sosis dan sejenisnya
  10. kosmetik dan sejenisnya.
  11. peralatan sekolah.
  12. produk promo
  13. produk promosi
  14. kotak kritik dan saran
  15. counter handpon
  16. tenda buat jualan burger.
  17. (00). keranjang plastik belanja
Tata letak yang bagus akan membuat para pembeli merasa nyaman dalam berbelanja, dan juga dapat menjadi alasan bagi mereka untuk selalu memilih toko kita dalam mencari barang yang mereka perlukan. Maka oleh karena itu, kecermatan dalam mengatur barang-barang yang diperdagangkan menjadi sebuah keharusan. Berikut pengaturan tata letak barang pada toko atau mini market yang saya rencanakan;

1. Pencahayaan dan Warna Ruangan
Pengaturan cahaya lampu dalam ruangan yang tepat akan membuat pelanggan merasa nyaman. Dalam mencari barang, mereka merasa tidak akan terlalu silau atau pun terlalu remang. Untuk membantu pencahayaan yang bagus (sejuk di mata) maka saya pilih warna putih pada toko saya karena warna putih pada tembok, lantai, dan atap plafon adalah pilihan yang tepat. Mengapa  lebih cenderung menggunakan warna putih sebagai elemen pokok pada ruang toko / mini market? Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, antara lain dapat memberikan kesan bersih dan rapi terhadap kondisi ruangan, dapat menghemat listrik karena hanya perlu sedikit menyalakan lampu (warna putih bersifat memantulkan cahaya), dan barang/produk dagangan yang  di dinding akan mudah terlihat dengan jelas oleh pelanggan.

2. Penempatan Rak
Penempatan rak (gondola) menjadi bagian penting dalam membuat ruang toko yang nyaman. Secara umum, peletakan rak dengan posisi yang berjejer adalah yang terbaik. Selain terlihat rapi, para pembeli juga mudah berlalu lintas,saya sebagai pemilik toko akan mudah mengawasi tingkah laku mereka. Rak-rak yang saling menyilang ataupun saling menutupi satu dengan lainnya hanya akan membuat semuanya tidak baik.  

3. Klasifikasi Barang/Produk
Mengklasifikasikan barang atau produk yang saya jual merupakan hal yang sudah umum. Produk kecantikan, produk makanan, barang mainan anak-anak, alat tulis kantor, sembako, dan sebagainya harus ditaruh sesuai dengan klasifikasi dan jenisnya. Tujuannya tentu membuat pelanggan lebih mudah mencari apa yang akan mereka beli. Barang-barang yang sering dibeli (seperti sabun mandi, pasta gigi, buku tulis, dsb) diletakkan pada bagian rak yang mudah dijangkau, sedangkan produk-produk yang jarang dibeli orang ditempatkan pada bagian yang agak tinggi. Barang-barang yang memiliki kesan rendah (seperti keset, lap pel, sikat WC, dsb) diletakkan pada bagian dasar rak. Jika toko anda juga menyediakan bahan-bahan sembako (misalnya bawang, telur, kacang, dsb), maka saya jauhkan posisinya dengan produk kecantikan (parfum, sabun, shampoo, dll) agar tidak kontra.

4. Jalur Lalu Lintas Pelanggan
mengatur posisi lalu lintas para pelanggan. saya menambahkan sekat atau memberikan ruang antar rak agar para pelanggan mudah mencapai tempat yang mereka tuju. 

5.  Meja Kasir
 Untuk lokasi tempat pembayaran (kasir), saya letakkan tidak jauh dari pintu keluar. Tujuannya untuk memberikan ruang lega di dalam ruang toko. Dan juga saya menambahkan rak mini di dekat kasir untuk memajang produk-produk assesoris, seperti gantungan kunci, hiasan kalung imitasi, jepet rambut, dan pernak-pernik lainnya. Hal tersebut bertujuan agar menghilangkan rasa jemu ketika pelanggan  saya sedang mengantri di meja kasir. Jadi sambil menunggu giliran, mata mereka akan dihibur oleh produk-produk mini tersebut, syukur-syukur mereka akan tertarik untuk membelinya. 

Ide Kreatif dan Inovatif saya yaitu:


1. Bina hubungan
Merupakan kegiatan dimana seorang entrepreneur  seharusnya mampu membuat hubungan yang hangat  dengan para pelanggannya. Hubungan yang hangat tersebut pada akhirnya akan menjadikan para  pelanggan menjadi sangat dekat.
Banyak cara yang dapat kita lakukan  untuk membangun hubungan yang hangat dengan para pelanggannya. Namun demikian pada prinsipnya, hubungan yang hangat tersebut akan terbangun jika kita dan pelanggan memiliki banyak kesamaan. Memaksa pelanggan untuk memiliki kesamaan dengan kita sebagai wirausahawan  sangatlah tidak mungkin. Oleh sebab itu, kita harus berusaha terlebih dahulu untuk membangun hubungan tersebut. Beberapa hal yang dapat disamakan antara lain sikap, perilaku, gaya bicara, minat, hobi, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Dengan menyamakan beberapa hal tersebut, maka seorang pelanggan akan menjadi lebih tertarik dengan kita sebagai wirausahawan atau karyawan. Pada akhirnya hubungan yang terjalin juga akan semakin dekat.

2. Menggali Informasi
Setelah terjadi hubungan yang sangat dekat baik dengan pelanggannya, maka biasanya pelanggan tidak lebih bersikap terbuka dan akan menganggap kita sebagai bagian dari hidupnya. Pada tahap ini, seorang entrepreneur harus mampu menggali berbagai informasi dari pelanggan tentang apa sebenarnya yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Layaknya seorang pelanggan, tentunya mereka memiliki berbagai keinginan maupun harapan atas apapun yang ada pada usaha yang dijalankan oleh seorang entrepreneur tersebut. Misalnya tentang kualitas produk yang harus ditingkatkan, pelayanan yang lebih baik, interior ruangan yang lebih elegan, fasilitas yang lebih memadai dan lain sebagainya.
Sebagai seorang entrepreneur, maka kita harus mampu mengumpulkan berbagai informasi tersebut dengan jelas dan lengkap. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi, diantaranya adalah:

1.  Mengajukan Pertanyaan
 memberikan beberapa pertanyaan kepada pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung tentang apa yang pelanggan inginkan. saya akan melakukan hal tersebut dalam kondisi yang santai sehingga para pelanggan tidak merasa sedang diwawancarai. 

2.  Menjadi pendengar Aktif
Mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh pelanggan. Biarkan mereka bercerita tentang apa yang mereka inginkan. Memotong pembicaraan dengan pelanggan atau sekedar beradu argumentasi dengan pelanggan justru akan membuat semuanya menjadi sia-sia bahkan pelanggan akan merasa tidak dihormati. Jika perlu, saya akan minta beberapa pendapat lain untuk memperjelas penjelasan pelanggan tersebut.

3.  Mengepang / Menjalin Komunikasi
Cara lainnya adalah dengan menjalin komunikasi secara permanen dengan para pelanggan, misalnya dengan saling bertukar nomor telephon, PIN blackberry, email dan lain sebagainya. Dengan demikian maka seorang pelanggan dapat menghubungi kita dimanapun dan kapanpun.
Selanjutnya informasi yang telah kita peroleh tersebut dapat diolah menjadi sebuah peluang yang dapat diciptakan. Atas dasar berbagai informasi itulah kita bisa membuat berbagai program untuk mengembangkan usahanya.

3. Membuat Program
Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mendesain berbagai program atas dasar keinginan pelanggan. Program tersebut bisa saja berhubungan dengan produk yang dihasilkan, harga yang ditetapkan, promosi yang digunakan, dan lain sebagainya.
Dengan mendesain program yang didasarkan atas keinginan pelanggan maka sudah pasti program tersebut akan diterima dengan baik oleh para pelanggan yang ada. Disisi lain, pelanggan juga akan merasa senang karena apa yang mereka inginkan akhirnya dapat dipenuhi oleh kita. Jika ini telah terjadi, maka tidak akan ada lagi kesenjangan antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang diperoleh pelanggan. Dengan demikian maka tidak ada celah bagi para pesaing untuk merebut pelanggan tersebut serta tidak ada lagi alasan bagi pelanggan untuk meninggalkan keagenan tersebut.

4. Mengirim Informasi
Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan  adalah mengirimkan informasi kepada pelanggannya atas berbagai program yang telah kita buat.  Dengan demikian maka para pelanggannya akan mengetahui dengan baik tentang program kita. Penginformasian kita  dilakukan dengan cara mengiklankan program  melalui berbagai media yang ada baik media cetak, media elektronik, maupun dengan memasang berbagai baliho di tempat-tempat yang cukup strategis.
Jika cara tersebut dianggap mahal, maka  penginformasian program terhadap pelanggan tersebut melalui berbagai media yang jauh lebih murah, misalnya dari mulut ke mulut, mencetak brosur, melalui berbagai jejaring sosial yang ada dan lain sebagainya. Yang terpenting bagi kita adalah bukan media apa yang seharusnya mereka gunakan tetapi bagaimana informasi tersebut bisa sampai kepada para pelanggannya.

5. Menindaklanjuti dan Memutakhirkan Info
Setelah kita menginformasikan berbagai program yang telah dibuatnya, maka ia harus menindaklanjuti informasi tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa para pelanggan telah mengetahui program yang dibuat tersebut dengan baik. Caranya dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada para pelaanggannya.
Selain menidaklanjuti informasi tersebut, langkah lain yang harus kita lakukan  adalah memperbaharui berbagai informasi dengan cara meng-updates informasi yang disampaikan kepada para pelanggan. Dengan cara ini maka diharapkan para pelanggan akan selalu mengetahui informasi atas program yang dibuat dan mengingatnya, sehingga ia akan tertarik untuk terus datang atau membeli produk yang ditawarkan atas dasar program tersebut.

6. Grading Customers
 Grading customers adalah tahapan penilaian pelanggan berdasarkan berbagai kategori dan bobot persentase yang ada misalnya jumlah pembelian (30%), periode pembelian (30%), besarnya pembelian (20%), rata-rata pembelian (20%) dan lain sebagainya. Setiap kategori tersebut dibagi lagi kedalam beberapa indikator, misalnya untuk jumlah pembelian dibagi kedalam indikator (4) Diatas 10 unit, (3) 8 – 10 unit, (2) 5 – 7 unit serta (1) Dibawah 5 unit untuk sekali pembelian. Demikian juga dengan kategori-kategori lainnya.
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kategori-kategori yang diperoleh oleh seorang pelanggan tersebut serta mengalikannya dengan bobot persentase untuk setiap kategorinya. Dengan demikian akan diperoleh bobot untuk masing-masing pelanggan sehingga kita dapat mengetahui pelanggan tersebut apakah termasuk grade A, B, C, D atau bahkan E, dengan skor sebagai berikut:
  • Pelanggan grade A      skor 81 – 100%
  • Pelanggan grade B      skor 61 –   80%
  • Pelanggan grade C      skor 41 –   60%
  • Pelanggan grade D      skor 21 –   40%
  • Pelanggan grade E       skor   0 –   20%
Selanjutnya kita memberikan program penghargaan untuk masing-masing grade pelanggan. Tentunya kepada pelanggan grade A, B, C, D maupun E seorang wirausahawan harus memberikan penghargaan yang berbeda-beda, sehingga setiap pelanggan akan selalu termotivasi untuk meningkatkan grade-nya ke yang lebih tinggi lagi.
Disisi lain dengan adanya grading customers ini maka setiap pelanggan akan merasa lebih dekat dan menjadi bagian dari kita. dikarenakan para pelanggan akan merasa lebih dihormati terutama bagi pelanggan yang memiliki grade cukup tinggi.

7. Mengaktifkan Masyarakat
 membangun atau mengaktifkan komunitas para pelanggan yang ada. Setiap pelanggan biasanya memilihi hobi atau kesenangan yang berbeda-beda. Dengan adanya kesenangan tersebut, maka kita bisa membuat berbagai komunitas, misalnya komunitas olah raga seperti sepeda santai, badminton, futsal, dan lain sebagainya. Komunitas musik seperti band, karaoke, live music, dan sebagainya.
Dengan membangun komunitas tersebut, maka diharapkan setiap pelanggan bisa selalu aktif dalam komunitas yang dibentuk sesuai dengan kesenangan masing-masing. Komunitas ini tentunya akan menjadi wadah bagi para pelanggan yang ada sekaligus untuk membangun hubungan yang hangat  dengan para pelanggan tersebut.



8. Getok tular ( mulut ke mulut )
Dengan konsep pemasaran yang mengandalkan sebaran informasi dari mulut orang ke telinga orang lain. Model pemasaran ini sangat mudah dan murah karena mengandalkan sebaran informasi dari satu orang ke orang lain. Informasi akan cepat menyebar manakala yang mendapat informasi semakin banyak. Metoda ini cukup efektif dan murah karena pengguna jasa kita dengan sendirinya akan menyebarkan informasi tanpa harus kita perintah
Pengguna layanan kita akan menguatkan pasar dan bersentimen positif menakala mereka puas dengan produk dan jasa kita. Akan tetapi ketka para pengguna layanan kita tidak puas, maka mereka bisa menjadi mesin pembunuh yang memiliki kekuatan dahsyat, dan sulit dibendung.



UNTUK STRATEGI BISNISNYA

PROMOSI
bagimana membuat calon pelanggan Tau dan  Tertarik sebelum datang/acara
PRESENTASI/PENYAJIAN
bagaimana membuat orang datang yang sudah datang untuk beli dan dan kalau bisa beli lebih
PRODUK
Bagaimana membuat orang yang sudah beli untuk kembali lagi dan kalau bisa bawa teman

MEDIA PRINT
-          Brosur
-          Spanduk
-          Banner
-          Kartu nama

MEDIA ELEKTRONIK
-          Facebook
-          Email
-          You tube
-          Sms berantai
-          Telpon
-          Radio

MEDIA KEGIATAN
-          Show
-          Kegiatan bersama
-          Kegiatan unik


Tujuaan: Laris

PENGLIHATAN
-          Pajangan unik ditampilkan di etalase
-          Tata ruang yang menarik

BAU
-          Aroma ruangan

PERASA
-          Bisa di pegang , karna sample di sediakan

RASIO dan PSIKOLOGIS
-          Diskon husus
-          Paketan/ combo murah





Tujuan: Laku

DATANG KEMBALI
-          Kepuasan pelanggan
-          Paket promo supaya datang kembali (diskon 15% untuk pembelian selanjutnya di luar transaksi)
-          Data pelanggan (ulang tahun, NO HP,alamat email,dll)
-          Sovenir untuk mengingatkan (ballpoint,gantungan kunci dengan alamat  & No telp kita)

BAWA TEMAN
Paket beli banyak  akan dapat gratis 1 produk dg kouta yang kita tentukan



Tujuan:Langgeng



seperti inilah yang aku inginkan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar