Sabtu, 29 Juni 2013

Manajemen Arus kas

Manajemen Arus kas

Pentingnya Aspek Keuangan dalam Bisnis Ritel

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
Perlu juga ada pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan. Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalam topik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
1. Pengertian ARUS KAS (CASH FLOW)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Disamping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan lainnya yang bukan dari usaha utama.
Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak ada hubungannya saama sekali dengan usah utama. Uang keluar ini merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya lain-lainnya.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya di estimasi[1] sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan datang.
Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang akan diperoleh dan berapa besarnya biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian jenis-jeis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkna serta berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan setiap pos. Pada akhirnya cash flow aka terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal ini bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan dasuatu usaha pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1.      Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
2.      Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo
3.      Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali
Mengukur kelayakan suatu proyek secara finansial dimulai dari estimasi biaya dan pendapatan yang dihasilkan dari proyek tersebut. Estimasi biaya akan mencakup :

1.      Estimasi biaya investasi awal
Estimasi segala biaya yang merupakan pengeluaran yang dipergunakan untuk memperoleh aset fisik yang diharapkan memiliki umur pemakaian lama, meliputi biaya memperoleh ijin usaha, biaya peralatan, biaya instalansi, biaya engineering, biaya pelatihan, biaya pembelian tanah, dan lain-lain.
2.      Estimasi biaya operasi
Biaya operasi umumnya diklasifikasikan atas:
a.     biaya langsung (segala biaya yang terkait langsung dengan proses produksi mencakup biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung),
b.    biaya tidak langsung (segala biaya yang tidak terkait langsung dengan proses produksi mencakup biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung) dan
c.     biaya komersial (mencakup biaya pemasaran, biaya administrasi).
3.      Estimasi pendapatan
Proyeksi pendapatan dapat dilakukan dengan melakukan estimasi jumlah konsumen yang mampu diraih, serta pendapatan yang diperoleh per konsumen yang terkait dengan komponen harga produk per unit.
            Pada akhirnya dapat dilakukan evaluasi atas kelayakan suatu proyek secara finansial berdasarkan cash flow yaitu aliran kas yang akan dihasilkan oleh suatu proyek. Perlu dicatat bahwa dasar evaluasi adalah menggunakan cash flow dan bukan menggunakan pendapatan, karena hanya kas-lah yang dapat dipergunakan oleh perusahaan kelak untuk membayar dividen atau dipergunakan untuk investasi kembali.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode meliputi:
1.        Aktivitas Operasi (operating activities)
2.        Aktivitas Investasi (investing activities)
3.        Aktivitas Pembiayaan (financing activities)

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1.      Inital cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contoh biaya pra-investasi adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.
2.      Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
3.      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek
Contoh 1 :
PT. XYZ melakukan investasi senilai Rp. 3.000.000,-. Seluruh modal berasal dari pemilik. Umur ekonomis investasi 3 tahun dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan per tahun sebesar Rp. 4.000.000,- dan biaya pertahun Rp. 2.000.000,- (belum termasuk penyusutan) serta dikenakan pajak sebesar 50%.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun.
Jawab :
Penyusutan : 3.000.000 / 3 tahun = 1.000.000 / tahun
Estimasi Laba Rugi
Pendapatan                                                                          4.000.000
Biaya yang dikeluarkan :
Total biaya                                                        2.000.000
Penyusutan                                                       1.000.000
Total                                                                                     3.000.000
Laba sebelum pajak (Earning Before Tax/EAT)                  1.000.000
Pajak 50%                                                                               500.000
Laba bersih                                                                             500.000

Aliran kas masuk bersih     =     EAT + Penyusutan
Aliran kas masuk bersih     =     500.000 + 1.000.000 = 1.500.000
Contoh 2 :
PT. XYZ melakukan investasi senilai Rp. 3.000.000,-. 50% modal berasal dari pemilik, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman dengan bunga 20% per tahun. Umur ekonomis investasi 3 tahun dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan per tahun sebesar Rp. 4.000.000,- dan biaya pertahun Rp. 2.000.000,- (belum termasuk penyusutan) serta dikenakan pajak sebesar 50%.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih yang diterima pada akhir tahun.
Jawab :
Penyusutan : 3.000.000 / 3 tahun = 1.000.000 / tahun
Bunga : 1.500.000 x 20% = 300.000 / tahun



Estimasi Laba Rugi

Pendapatan                                                                          4.000.000
Biaya yang dikeluarkan :
Total biaya                                                   2.000.000
Penyusutan                                                   1.000.000
Total                                                                                     3.000.000
Laba sebelum pajak dan pajak (EBIT)                                1.000.000
Bunga 20%                                                                             300.000
Laba sebelum pajak (EBT)                                                     700.000
Pajak 50%                                                                               350.000
Laba bersih                                                                             350.000
Aliran kas masuk bersih     =     EAT + Penyusutan + Bunga (1-t)
Aliran kas masuk bersih     =     350.000 + 1.000.000 + 300.000(1-50%) = 1.500.000

2. Pentingnya laporan arus kas
Dengan adanya Laporan Laba/Rugi dan Neraca, kita bisa mengetahui posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari Neraca) dan mengetahui hasil aktivitas usaha (Laba atau Rugi) perusahaan untuk periode tertentu. Akan tetapi karena laporan keuangan sebagian besar menganut sistem accrual (pendapatan dan cost/biaya diakui pada saat transaksi terjadi meskipun realisasi kas belum terjadi).
Adapun fungsinya adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dan keluar perusahaan, sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas di masa yang akan datang (tingkat liquiditas). Termasuk juga untuk mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian dividen).

Walaupun saldo akhir kas sudah bisa dilihat pada Neraca, tetapi dari neraca, belum tergambar secara terperinci, mengenai :
(-) Dari aktivitas apa saja kas dihasilkan ?
(-) Untuk aktivitas apa saja kas dikeluarkan ?
Untuk itulah, Laporan Arus Kas diperlukan.
3. Elemen-elemen Laporan Arus Kas
Realisasi Kas (kas masuk/keluar) dikelompokkan ke dalam tiga jenis aktifitas, yang selanjutnya menjadi elemen Laporan Arus Kas, yaitu :
·         Aktifitas Operasi (Operating Activities)
Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari kegiatan utama perusahaan (yang biasa disebut operasional perusahaan), yang tercermin dari Laporan Laba/Rugi perusahaan.
·         Aktifitas Investasi (Investing Activities)
Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari aktivitas-aktivitas investasi. Kegiatan yang digolongkan ke dalam kelompok ini adalah semua kegiatan kas yang terkait dengan aktifitas pembelian/penjualan aktiva perusahaan, penerimaan/pengeluaran kas terkait dengan piutang perusahaan dengan entitas lain.
·         Aktifitas Pendanaan (Financing Activities)
Arus kas yang berasal dari transaksi utang (kewajiban) perusahaan, baik yang berupa penambahan maupun pelunasan utang. Arus kas yang berasal dari penerbitan saham atau instrument sekuritas lainnya pun dimasukkan ke dalam kelompok ini.
4. Menaksir Arus Kas
Masalah dalam penaksiran arus kas bukan hanya menyangkut akurasi taksiran, tetapi juga perlu memahami arus kas yang relevan. Per definisi, karena taksiran menyangkut masa yang akan datang. Maka selalu terbuka peluang untuk melakukan kesalahan. Kesalahan mungkin tidak sengaja dilakukan, tetapi mungkin juga senngaja dilakukan. Sponsor yanng sangat ingin proyek tersebut dilaksanakan, akan cenderung memberikan taksiran yang selalu optimis. Karena itulah diperlukan evaluasi oleh bagian keuangan. Tidak kalah pentingnya adalah penaksiran arus kas yang relevan. Bagian keuangan sering bartanggung jawab dalam masalah ini. Untuk menaksir arus kas yang relevan perlu diperhatikan hal-hal berikut:
·         Taksirlah arus kas atas dasar setelah pajak. Perhatikan bahwa yang dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah kaas masuk bersih setelah pajak.
·         Taksirlah arus kas atas dasar incremental atau selisih. Rencana peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan penjualan produk lama (kanibalisme), lebih-lebih  kalau produk-produk tersebut ternyata mempunyai pasar yang sama. Dengan demikian perlu diperhatikan pengurang kas masuk dari produk lama akibat peuncuran produk baru.
·         Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Aruus kas karena keputusan pendanaan, seperti membayar bunga pinjaman, mengangsur pokok pinjaman, dan pembayaran dividen, tidak perlu diperhatikan. Perhatikan yang kita analisis adalah profitabilitas investasi.
·         Jangan memasukkan sunk cost[2]. Apa yang telah terjadi tidak mungkin berubah karena keputusan yang kita ambil. Hanya biaya yang berubah karena keputusan kitalah yang relevan dalam analisis.
Seringkali dalam arus kas dipergunakan taksiran rugi laba sesuai dengan prinsip akuntansi, dan kemudian merubahnya menjadi taksiran atas dasar arus kas.
Taksiran arus kas dengan memodifikasi laporan akuntansi

Menurut akuntansi
penjelasan
Arus kas
Penjualan
Rp. 2.000 juta
Kas masuk
Rp. 2.000 juta
Biaya-biaya yang sifatnya tunai
Rp. 1.000 juta
Kas keluar
Rp. 1.000 juta
Penyusutan
Rp. 500 juta


Laba operasi
Rp. 500 juta


Pajak (tarif 30%)
Rp. 150 juta
Kas keluar
Rp. 150 juta
Laba setelah pajak
Rp. 350 juta
Kas masuk bersih
Rp. 850 juta

Sesuai dengan prinsip akuntansi, laba bersih dilaporkan sebesar Rp. 350 juta. Sedangkan menurut arus kas. Pada periode tersebut proyek tersebut menghasilkan kas masuk beersih sebesar Rp. 850 juta. Perhatikan bahwaa kas masuk bersih = laba setelah pajak ditambah penyusutan. Perhatikan pula dalan taksiran rugi laba sam sekali tidak dimunculkan transaksi yang menyangkut keputusan pendanaan, yaitu pembayaran bunga (kalau ada). Ini merupakan cara yang benar.
Misalkan taksiran arus kas pada tabel di atas merupakan taksiran arus kas dari proyek peluncuran produk baru. Sayangnya ternyata peluncuran produk baru tersebut mengakibatkan penurunan kas masuk bersih dari produk lama sebesar Rp. 150 juta. Dengan demikian arus kas yang relevan untuk proyek peluncuran produk baru tersebut adalah Rp. 850 juta dikurangi Rp. 150 juta, yaitu sebesar Rp. 700 juta.
Misalkan untuk pengembangan produk baru tersebut telah dikeluarkan biaya riset dan pengembangan senilai Rp. 10 miliar. Seandaina perusahaan akan memproduksi roduk baru tesebut, apakah biaya riset dan pengembangan ini harus dimasukkan sebagai komponen investasi? arus kas yang relevan dalam penilaian investasi adalah arus kas yang terjadi apabila investasi tersebut dilaksanakan dan tidak terjadi apabila tidak dilaksanakan. Sebagai misal, untuk pembuatan produk tersebut diperlukan mesin tertentu senilai Rp. 30 miliar, arus kas untuk membeli mesin ini relevan dalam perhitungan karena arus kas tersebut akan terjadi kalau memutuskan untuk membuat produk baru tersebut, dan tidak terjadi kalau tidak membuat produk baru. Sebaliknya pengeluaran biaya untuk riset dilakukan, dan apapun keputusan kita (artinya melaksanakan atau tidak proyek tersebut) tidak akan meruabh arus kas itu, karen itu arus kas ini tidak relevan dalam penilaian investasi. Biaya yang telah dikeluarkan disebut sebagai sunk cost. Yang menunjukkan bahwa kita tidak bisa merubahnya apapun keputusan kita. Karena itu tidak relevan.


PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.
Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.
 BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.
Metode Langsung
  
  
  
  
  
  
  
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
  





  
  
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : 



  
  
Kas yang diterima dari pelanggan 

951.000  

  
  
Dikurangi : 



  
  

Kas untuk membeli persediaan 
555.200  


  
  

Kas untuk membayar biaya operasi 
259.800  


  
  

Kas untuk membayar biaya bunga 
14.000


  
  

Kas untuk membayar pajak 
29.000  


  
  



858.000  

  
  
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 


93.000  
  
  





  
  
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : 



  
  
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 

75.000  

  
  
Kas keluar untuk membeli peralatan 

(157.000) 

  
  




(82.000) 
  
  
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi



  
  





  
  
Aliran kas dari kegiatan keuangan : 



  
  
Kas yang diterima dari penjualan saham 

160.000  

  
  
Dikurangi : 



  
  

Kas untuk membayar dividen 
23.000  


  
  

Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  


  
  



148.000  

  
  
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 


12.000  
  
  
Kenaikan kas 


23.000  
  
  
Saldo kas pada awal tahun 


26.000  
  
  
Saldo kas pada akhir tahun


49.000  
  
  
  

  
  
  
  

 
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.


  
SOAL LATIHAN
Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu kegiatan investasi adalah transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan pendanaan/keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi besarnya hutang jangka panjang dan kepentingan pemilik perusahaan. Anda diminta untuk :
  1. Menentukan apakah masing-masing transaksi di bawah ini merupakan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
  2. Menentukan apakah telah terjadi penambahan atau pengurangan atau tidak memepengaruhi kas perusahaan. 
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
1.
2.
3.
4.       
 5.
6.
7.
 8.
Membayar biaya sewa ruangan
Membayar dividen kepada pemilik
Membayar gaji karyawan
Membeli barang dagangan dan membayar harga barang
Menjual barang dan menerima hasilnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya dengan mengeluarkan saham
Menjual saham perusahaan di atas harga nominal 
Kegiatan Operasi
Pengurangan
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
9.
10.
11.
12. 
Membayar bunga pinjaman obligasi
Meminjam uang dari bank
Membayar hutang obligasi
Membayar hutang dagang






Metode Tidak Langsung
  
  
  
  
  
  
  
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
  





  
  
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : 



  
  
Laba bersih menurut laporan laba rugi

90.500  

  
  
Ditambah : 



  
  

Biaya depresiasi 
18.000  


  
  

Penurunan persediaan kantor 
8.000  


  
  

Kenaikan hutang jangka pendek 
16.800  


  
  

Kenaikan hutang biaya 
1.200  


  
  



44.000  

  
  
Dikurangi : 



  
  

Kenaikan biaya dibayar dimuka 
1.000  


  
  

Kenaikan piutang usaha 
9.000  


  
  

Penurunan hutang pajak 
1.500  


  
  

Laba penjualan aktiva tetap 
30.000  


  
  



41.500  

  
  
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 


93.000  
  
  





  
  
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :



  
  
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 

75.000  

  
  
Kas keluar untuk membeli peralatan 

(157.000) 

  
  




(82.000) 
  
  
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi 



  
  





  
  
Aliran kas dari kegiatan keuangan :



  
  
Kas yang diterima dari penjualan saham 

160.000  

  
  
Dikurangi : 



  
  

Kas untuk membayar dividen 
23.000  


  
  

Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  


  
  



148.000  

  
  
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan


12.000  
  
  
Kenaikan kas 


23.000  
  
  
Saldo kas pada awal tahun 


26.000  
  
  
Saldo kas pada akhir tahun 


49.000  
  
  
  
  
  
  
  
  

 Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.
DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi yang relevan sebagai berikut :
No. 
Menyusun Arus Kas Dari
Informasi yang Relevan 
1. 
Kegiatan Operasional
  1. Laporan Laba Rugi
  2. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar
  3. Saldo awal dan saldo akhir hutang lancar selain hutang dividen
  4. Data tambahan (jika ada)
2. 
Kegiatan Investasi
  1. Saldo awal dan saldo akhir investasi dan aktiva tetap
  2. Data tambahan (jika ada) 
3. 
Kegiatan Keuangan 
  1. Saldo awal dan saldo akhir dari Modal dan Hutang Jangka Panjang serta Laba Ditahan
  2. Saldo awal dan saldo akhir Hutang Dividen
  3. Data tambahan (jika ada) 
 MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Semula banyak pengguna laporan keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.
Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
  1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
  2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
  3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
  4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
  5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
  6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
  7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
  8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.
Dengan memperhatikan beberapa pola aliran kas di atas peserta akan dapat mengetahui makna dari informasi arus kas dari suatu perusahaan yang dilaporkan dalam laporan arus kas sehingga dapat mengevaluasi pengelolaan kas yang dilakukan perusahaan.

Sumber: http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/laporan-arus-kas.html



[1] pendugaan
[2] Biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil