Kamis, 15 Agustus 2013
Materi Akhir Pembelajaran PER Batch 3 2013
Business Model Generation ( BMC) materi ke-9
Business Model
Generation ( BMC)
Pert Bacth 3 2013
Tadinya sungguh22
saya, binggung apaaa... itu bisnis model canvas..atau dalam kurung
BMC..
Tapi setelah saya ikut diskusi di facebook,,bersama pak Nur
agustinus,,juga bersama temen2 pert bacth 3, 2013 lainya,, malam itu .
Alhamdulillah saya mulai menangkap dan memahaminya apa itu bisnis model
canvas...Model Bisnis Canvas Adalah;Alat Sederhana Untuk Merancang Model Bisnis Inovatif Model bisnis Anda dapat membuat perbedaan antara dunia-terkemuka keberhasilan.Apa itu Busines Model ? Buat kita yang akan memulai suatu bisnis baru atau sedang menjalankan bisnis kadang kita sering bertanya sama diri sendiri atau sama orang kenapa sih bisnis saya gak maju , apa yang salah dengan bisnis saya .Atau saya mendapatkan hasil yang bagus dari bisnis saya saat ini ,tapi bagaimana saya mengembangkan bisnis saya? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengembangkan bisnis itu ? Atau bagi yang lebih advance lagi akan bertanya apa strategi bisnis saya yang akan datang ? Bagaimana rupa organisasi saya ke depan?
Pertanyaan2 di atas kadang sulit kita jawab karena kita ga punya alat untuk memotret usaha kita , Untuk mengevaluasi rencana bisnis atau bisnis yang sedang kita jalani kita perlu melihat dari sudut pandang yang jelas dan utuh mengenai model bisnis kita . Nah Business Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang kita jalani , Dengan tool ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen2 kunci yang terkait dengan bisnis kita ,Dengan kita bisa melihat gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan2 seputar bisnis kita ,Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen2 kunci jadi lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat ,dan pada akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita . Business Model Canvas
Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptaka sebuah framework yang sederhana dan mudah di mengerti untuk menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas , pada bisnis model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen2 kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis Kesembilan hal tersebut adalah ; 1. Customer segment 2. Value proposition 3. Chanel 4 .Custumer relationship 5. Revenue stream 6. Key recource 7. Key activite8. Key partner 9. Cost
Dan yang akan kita lakukan adalah mengisi ke sembilan kotak2 di bawah dan mulai menganalisis Business Model kita
Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan adalah, kita harus benar2 bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal2 seperti:
1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau kalo mau lebih spesifik lagi di segmentasi berdasrkan pendapatan atau uang jajan bulanan target konsumen kita)
2. Umur
3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu2 pengajian dll.)
4. Perilaku khusus dari target konsumen kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang2 mahal, ada juga yang benar2 sensitif terhadap harga pengen yang murah dll.)
Yang penting adalah kita benar2 bisa membagi (segmentasi) target customer kita, karena dengan membagi kita lebih bisa mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dan sifat2 target konsumen kita.
Salam intrepreneur!.
Minggu, 28 Juli 2013
Diskusi PER batch 3
Diskusi PER batch 3
Diskusi PER batch 3 dengan Bpk TEDYY SAPUTRA
Sabtu
30 juni 2013 ( on line via skype di mulai pukul 23.00 – selesai ,,
)
Dihadiri
oleh beliau Bpk Edmond Imam Mulyadi ,dengan tema “Entreprenurship in Action “
Rangkuman
cerita “ Pandangan praktisi marketing “ oleh bpk Edmond
Semua
pasti ada niat untuk menjadi seorang Entreprenur ,tetapi berdasarkan
penggalaman pak Tedyy tidak semua yang hadir disini bisa menjadi soerang
Entreprenur karena semua tergantung dari bagaimana anda sekalian menjalani
tantangan .Ada 3 hal yang akan menjadikan anda seorang Entreprenur yang
berhasil :
Ø
Passion of entrepreneur
Ø
Knowledge
Ø
Tool
Dalam
contoh : Pak tedyy join sama 3 orang temannya ,yang satu jago bikin mie ayam,
yg satu jg rajin dan satunya adalah pak Tedyy.Lokasi di depan kampus di Bogor
jumlah mahasiswa 20 rb orang .Klu di lihat dari tempat sudah strategis ,bisa
bikin mie ayam sendiri .Kenyataan pd bulan pertama 30/hari mangkok perhari
,bulankedua berikutnya 15 mangkok/hari, bulan ke tiga 5-10 mangkok /hari ,bulan
ke empat 2 mangkok/hari .Menurut nya Passion sudah ada ,bisa bikin mie enak
plus tempat strategis.Tetapi masih blum berhasil untuk di terima oleh pelanggan
.
Setelah
di surve ada beberapa yang di temukan yang menjadi kesalahan fatal ,yaitu
membuat mie ayam denga ayam berwarna putih ,dan untuk target di universitas
pangkuan mayoritas muslim dan pedesaan .Mereka tahu klu mie ayam itu warna
coklat nah karena mereka warna putih di kira daging babi ,jdi sudah
menurunkan pelanggan yg minat mie ayam .
Jadi
ada hal-hal yang harus di perhatikan ,Learning the market . Kita bukan hanya
harus tahu pasarnya aja ,tetapi harus bisa EMPATI sama pasar kita
., harus bisa bener memahami pasar kita .jdi kita tidak cukup hanya surve
tempat strategis universitas isi 20 rb org ,makanan yg di jual enak semua itu
blum cukup .Apa yang di katakana pak tedyy bahwa Passion ,tools,knowledge harus
kita miliki sebagai Entreprenur,untuk bisa berhasil di dalam persaingan bisnis
yang sesungguhnya .Contoh tools yg di maksud anda mengenal BMC ,Desing
thingking dan knowledge adalah yg di berikan pak nur di PER ini ,,
Dari
tanggapan pak Edmond dalam dunia marketing ,bahwa semua barang itu intinya
bagus selama kita kreatif untuk menjual barang itu ,artinya apapun barang atau
jasa yang kamu jual atau pasarkan harus bisa memenuhi kebutuhan custumer
.KEBUTUHAN CUSTUMER,KEINGINAN CUSTUMER ,CALON PEMBELI .Selama kamu semua bisa
memenuhi kebutuhan custumer di situlah kekuatan kamu .jadi klu hanya
membicarakan utang piutang tujuanya Cuma satu yakni meningkatkan penjualan
.Kebutuhan pasar kalau kamu cerna secara kalimat artinya yg di bicarakan
oleh pak teddy tidak ada artinya sama saja tidak kreatif .Yang di
perlukan oleh pasar sekarang ini adalah ide ide kreatif yang cemerlang sehingga
pada akhirnya pasarlah yg membutuhkan kamu .contohnya jual pupuk ,yg kamu jual
pastinya sama dengan pesaing kamu artinya harus memikirkan membuat pupuk
yg baik .atau jasa yg kamu tawarakan menjual pupuk .karena pupuk dari tahun ke
tahun sama ,untuk mencari perbedaan cara berjualan Kemasan ,mencari ilmu
dan masukan kepada para ahli pertanian , apa yg di butuhkan petani ,surve
merupakan langkah awal sebelumterjun .Dalam diskusi pak Edmond kalau
jualan pupuknya sampai ke petani dengan baik ,di antar sendiri ,di bantu surve
ke ladangnya ,kemudian di beri penyuluan ,kemudian sambil ngobrol ringan ,,
Buat
petani mungkin sesuatu yang berharga sampai segitu kamu jualan ke custumer
,tetapi dari sisi kamu adalah marketing yang sangat baik kan ,sambilpromosi ,
sambil melihat2 apakah ada petani dan lading lain di sekitarkanan dan kiri, di
depan atau belakang lading custumer kamu , artinya kamu mengemas sesuatu dengan
tujuan baik dengan promosi yg singkat dan tepat .Secara singkat marketing dan
sales itu adalah bagaimana menjalankan semua dgn hati dan dengan tujuan baik ,
persaingan di lakukan karena bisnis ,tetapi tidak dengan hanya mencotoh tetapi
ATM ( amati ,tiru ,modifikasi )
Cara
memenangkan persaingan ya kuncinya inovasi .Tools nya adalah Radar inovasi .
harus mempunyai keyakinan innovasi yang kamu buat ,walau awalnya pahit tapi klu
udah yakin dan sudah kamu perhitungkan dengan matang ..tunggu aja .
Sale
atau diskon memang terkadang di kaitkan dengan munculnya produk baru , tetapi
klu di dalam dunia sales n marketing ini kurang tepat kata pak Edmond
karena kultur kebudayaan Indonesia adalah selalu membeli .Apabila ada yg murah
atau diskon kemudian langsung membeli ,tanpa mengetahui aplikasi atau kegunaan
dari barang tersebut ,akhirnya akan kecewa setelah tidak dipakai ,klu
menurut pak Edmond akan memilih strategi jemput bola yg artinya lebih kepada
mendatangkan ke custumer dan melihat dari pada kebutuhan pasar atau kebutuhan
custumer . Sale atau diskon lebih kepada untuk meningkatkan penjualan setelah
kita mengetahui apa yg di butuhkan oleh custumer ,
Dan
dalam rangka sale atau diskon untuk produk yg satu yg sedang kita inginkan untk
meningkatkan penjualanya , maka pasti ada produk2 yg di belakangnya yg sedang
kita incar untk kita perkenalkan kpda custumer .contoh dalam toko baju “ new
arrival “akan di sale tentu tdk bukan ,dia berada di barisan ke dua atau
ke tiga setelah produk sale .
Produk
baru akan di kemas atau di marketingkan dgn seribu kelebihan dari produk
lamanya .Artinya balik lagi bagaimana penyampaian pesan dan tujuan kamu di
custumerkan .sale tidak rugi perusahaan tetap untung , tetapi bagaimana membuat
sesuatu yg bisa menjadi luar biasa .Kesimpulanya adalah sale atau diskon adalah
pancingan ,bukan poin nya sehingga kalau kamu memulai sesuatu lihatlah hal yg
paling di sampekan , bagaimana menyampaikanya ,dan selalu melihat ini ada apa
karena saat ini adalah situasi , strategi adalah cara ,hasil adalah masa depan
. Jangan berhenti berivovasi dan selalu positif
Menurut
saya sependapat dengan mb pipet : apapun bidang nya marketing adalah
ujung tombak perusahaan , untuk berhasil kita harus selalu turun ke lapangan
untuk mengetahui competitor kita ,dan kita juga harus tahu kebutuhan custumer
seperti apa sesuai dengan perkembangan model2 baru yg bermunculan ,juga tetap
menjaga produk yg kitajual juga selalu menemukan ide2 baru untuk mengatasi
pesaing kita . yg setiap saat bermunculan , juga memperluas jaringan informasi
antara rekan bisnis kita ,
Kita
juga mengandalkan kreatif dan innovasi untuk kita tawarkan ke custumer supaya
pelanggan tepat sasaran ,innovasi adalah sesuatu yg kreatif yg di terima oleh
pasar .
Trima kasih Bapak
Pembimbing
Ø BPK TEDYY SAPUTRA
Ø BPK EDMOND MULYADI
Ø BPK NUR AGUSTINUS
Terimakasih
atas segala ilmunya salam entrepreneur “Zarkasi“
Motivasi Diri Mencapai Sukses
Motivasi Diri Mencapai Sukses
Tahukah Anda di mana titik sukses dalam karir? Selama
bertahun-tahun saya sendiri mencari-cari titik sukses ini tanpa hasil. Selama
bertahun-tahun saya menyeret-nyeret beban berat mendaki tangga karir. Walaupun
akhirnya saya mencapai tujuan-tujuan tetapi semua membutuhkan kerja keras dan
pengorbanan besar. Tentunya saya tidak menyesal, sebab dengan demikian hari ini
Anda dapat belajar dari pengalaman saya.
Menarik-narik beban berat menuju puncak karir tentunya juga
membuat ‘otot-otot jiwa’ menjadi kuat. Dan otot kuat itu hari ini menunjang
karir lainnya. Namun, seandainya Anda bisa belajar dari pengalaman saya, Anda
dapat menyingkat waktu dan menghemat pengorbanan. Bukankah demikian?
Sebelum kita mengeksplorasi lebih jauh faktor-faktor yang bisa
memudahkan kita menemukan ‘titik sukses’ ketika memilih dan memimpin diri
sendiri mencapai puncak karir, pertama-tama mari kita bahas terlebih dahulu apa
yang dapat memotivasi orang pada umumnya. Ditinjau dari sumbernya motivasi
dapat berasal dari luar diri (ekstrinsik) dan dari dalam diri (intrinsik) masing-masing.
Entah seseorang bekerja sebagai karyawan ataupun berwiraswasta,
sumber motivasi paling utama pastilah uang. Selain uang, orang juga dimotivasi
oleh kekuasaan, gelar atau penghargaan, status sosial, pengakuan orang lain,
dan juga perasaan unggul terhadap lainnya.
Sayangnya, banyak orang kehilangan motivasi justru karena terlalu
mengharapkan hal-hal yang disebut di atas. Dalam banyak pelatihan saya sudah
sering mendengar pengakuan para manager dan karyawan bahwa yang dapat
memotivasi mereka hanyalah gaji yang besar. Berhubung tidak semua orang pantas
dibayar sebesar yang diharapkannya, maka banyak sekali yang kecewa dan
demotivasi. Atau orang bisa saja termotivasi sementara, yaitu ketika ia
menerima kenaikan gaji. Sayangnya lagi, kenaikan penghasilan biasanya juga
diikuti kenaikan pengeluaran lebih besar lagi, akibatnya hanya dalam waktu
singkat orang itu ‘down’ lagi. Efek kenaikan gaji berbalik menjadi beban dalam
waktu singkat. Ketergantungan pada motivasi di luar diri pada akhirnya membawa
banyak masalah di antaranya korupsi dan manipulasi.
Orang yang menginginkan kekuasaan cenderung gagal melihat
pentingnya melayani. Padahal pelayanan adalah energi positif yang dikeluarkan
dan akan dikembalikan berlipat ganda dalam bentuk materi oleh Pemilik Semesta
Agung.
Mengharapkan kehormatan, status sosial dan pengakuan orang lain
membutakan orang untuk membedakan terkenal dari dikenal. Terkenal dapat saja
terjadi dalam waktu singkat dan bisa direkayasa. Banyak contoh yang bisa Anda
saksikan dengan hanya menonton infotaiment.
Mengungguli orang lain tidaklah sama dengan mengaplikasikan mental
pemenang, tetapi memasuki pusaran persaingan yang memerahkan kolam kehidupan.
Orang yang berusaha mengungguli orang lain akan selalu merasa iri pada
keberhasilan orang lain, akibatnya ia tidak bisa belajar apapun dari
keberhasilan orang lain. Bila berbicara tentang energi positif, kecemburuan
menekan energi ke tingkat yang terendah. Sebaliknya bagi yang dapat mengagumi
keberhasilan orang lain, selain dapat belajar banyak, ia juga turut menikmati
energi positif yang dihasilkan kesuksesan orang lain. Bukankah segala sesuatu
dan setiap orang terhubung dalam sistem kosmik Alam Semesta Agung ini?
Motivasi intrinsik sering kali mendorong seseorang melakukan
pekerjaan dan berbisnis di antaranya pertumbuhan diri, kepuasan melakukan
pekerjaan, membantu orang lain untuk bertumbuh-kembang, menemukan arti dari
setiap usaha yang diberikannya, memegang teguh keyakinan diri untuk mencapai
sukses, dan membuat perbedaan.
Setiap orang mendambakan pertumbuhan diri, bahkan merupakan bagian
dari naluriah manusia untuk melakukan yang terbaik dan mengalami perkembangan.
Orang akan merasa nyaman dan lebih menyukai dirinya jika ia merasa berada dalam
proses perkembangan. Orang yang menyadari pentingnya pertumbuhan diri
sesungguhnya bermental pemenang. Orang yang berdalam proses perkembangan tidak
merasa terganggu dengan pertumbuhan orang lain, dan ia bisa bersulang dengan
ketulusan hati dalam pesta kesuksesan orang lain. Makanya ia juga dapat
menemukan kepuasan melakukan tugas-tugasnya dan sekaligus merasa bahagia
membantu orang lain untuk maju.
Saya suka metafor yang mengatakan bahwa keyakinan akan masa depan
yang sukses itu adalah prasangka baik belaka. Berprasangka artinya meyakini
sesuatu telah terjadi atau akan terjadi di masa depan, namun belum dapat
dipastikan. Ketika kita melangkah maju menyongsong masa depan, kita pun tidak
tahu apa yang akan kita hadapi. Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah
berprasangka bahwa yang terbaiklah yang akan terjadi. Alih-alih mengkhawatirkan
sesuatu yang buruk, berprasangka baik tidak ada ruginya. Khawatir atau risau
menguras energi sebaliknya berkeyakinan positif menciptakan energi positif, dan
dengan demikian kita berdaya membuat perbedaan-perbedaan.
Setelah memahami apa yang memotivasi Anda secara intrinsik—dari
dalam, selanjutnya adalah melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses
Opportunity and Threat). Dari keempat faktor yang dianalisa, tentu saja yang
paling penting adalah mengetahui faktor strength (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan). Sebab untuk mencapai sukses
sebagian besar perhatian yang harus kita berikan adalah bagaimana menciptakan opportunity (kesempatan) dan mengatasi threat (ancaman). Usaha-usaha yang kita fokuskan untuk mengatasi ancaman
secara tidak langsung membantu kita meningkatkan kekuatan-kekuatan kita,
sedangkan keberanian dan kejelian mengambil kesempatan membantu kita mengubah kelemahan-kelemahan
menjadi kekuatan-kekuatan.
Maka pertemuaan antara apa yang memotivasi kita melakukan
pekerjaan atau bisnis dengan faktor kekuatan dan kelemahan kita dapat menemukan
titik sukses.
Saya berharap setelah membaca tulisan ini Anda segera melakukan
analisa. Apa yang memotivasi Anda melakukan pekerjaan atau menjalankan bisnis
Anda? Apakah didominasi faktor-faktor ekstrinsik atau faktor-faktor intrinsik?
Sebenarnya sangat wajar seseorang berfokus mendapatkan hal-hal material,
apalagi kita hidup di dunia yang menggunakan simbol-simbol seperti itu sebagai
indikator kesuksesan. Tetapi jika kita hanya mengejar hal-hal material, kita
tidak akan menemukan rasa damai dan bahagia dari pekerjaan atau bisnis yang
kita jalankan.
Mencapai hal-hal yang intrinsik sekilas tampak sulit. Hal ini
disebabkan ukuran yang dapat digunakan bersifat abstrak dan hanya dapat
dirasakan/dialami ketika kita benar-benar ‘merelakan’ diri untuk mencapainya.
Lain halnya segala sesuatu yang ekstrinsik, kita dapat membeli segala simbol
sukses dengan mengabaikan nilai-nilai intrinsik. Bank tidak akan repot-repot
meneliti kelayakan kita ketika menerbitkan kartu kredit. Penjual mobil hanya
mengejar target penjualan dan dengan mudah kita dapat membawa pulang mobil
idaman secara kredit. Setelah memiliki kartu kredit—yang biasanya lebih dari
dua, bank penerbit bukannya mengontrol credibility kita, malah menawarkan
kita mencicil pembayaran dengan harapan mendapatkan bunga. Sinting, bukan?
Tetapi banyak orang tidak lagi menyadari kesintingan ini.
Jadi sangat jelas para peserta pelatihan—yang saya singgung di
bagian sebelumnya—kemudahan-kemudahan menjebak untuk mendapatkan simbol-simbol
sukses membuat mereka berhutang, akibatnya setiap bulan gajian uang hanya
numpang lewat di rekening bank. Bagaimana mereka dapat merasakan termotivasi
bila subjek motivasinya tidak dapat mereka nikmati? Perilaku seperti itu
akhirnya boleh disebut ‘kebodohan finansial’ sebagai lawan kata ‘kecerdasan
finansial’.
Akhirnya saya ingin mengingatkan kita semua—termasuk diri saya
sendiri—bahwa, apapun yang kita lakukan di dunia ini tidak ada gunanya bila
tidak membuat kita merasa berbahagia dan damai. Dan sehebat apapun sukses yang
kita capai tidak berarti jika tidak membawa manfaat bagi kehidupan secara
luas.
Cara Gampang Meningkatkan Cash Flow
Cash (uang tunai, termasuk uang yang tersimpan
di kantor dan dalam rekening bank) adalah harta yang paling cair. Bagaikan
darah yang mengalir dalam tubuh kita, cash adalah darah bagi suatu bisnis. Bila
cash flow (aliran kas) tersendat-sendat masuknya, dan di lain pihak deras
mengalir keluar, maka bisnis akan menjadi insolvence.
Keadaan insolvence dapat terjadi oleh karena berbagai sebab. Tindakan serius harus segera dilakukan sebelum suatu bisnis terperosok dalam kondisi insolvent. Bisnis yang sehat selalu ditandai dengan surplus kas, dan sebaliknya defisit kas menandakan adanya miss-management. Para ahli bisnis percaya bahwa tidak ada bisnis yang merugi kecuali dikelola secara serampangan.
EBITDA (Earning Before Interest Depreciation and Amortization) yang positif tidak selalu memberi kontribusi positif dalam cash flow. Keputusan pembelanjaan kapital yang kurang bijaksana dan tepat sasaran untuk meningkatkan EBITDA akan menyebabkan cash flow negatif. Demikian pula halnya pengelolaan receivable dan payble serta inventory.
Debtor days yang ideal dicapai melewati rangkai panjang, mulai dari saat penawaran diajukan kepada calon debtor, negosiasi termin pembayaran sebagai salah-satu bagian dari persetujuan jual-beli, hingga proses mengirimkan tagihan dan mendapatkan pelunasan ketika setiap invoice jatuh temponya. Tidak kalah pentingnya, perusahaan juga harus mampu bernegosiasi dengan para vendor untuk termin pembayaran yang bagus. Bila memungkinkan mendapatkan termin konsinyasi akan lebih baik lagi.
Salah satu faktor kesuksesan negosiasi dengan pembeli adalah posisi competitive advantage perusahaan itu sendiri. Jika di pasar terdapat banyak kompetitor, pembeli akan cenderung menekan penjual untuk tidak saja menurunkan harga, tetapi juga payment term yang lebih fleksibel buat pihak pembeli. Demikian pula halnya jika perusahaan membutuh material yang sulit diperoleh, maka penjual pun dapat mengendalikan harga dan payment term untuk keuntungan mereka.
Komponen lain adalah pengendalian tingkat inventory, baik dalam bahan baku, barang dalam proses maupun barang jadi. Semakin cepat perputaran inventory semakin banyak pula cash yang dapat dilepaskan ke dalam peralirannya. Ketiga komponen: Receivable, Payable dan Inventory jika dimanage dengan baik akan meningkatkan perputaran uang yang sehat dalam suatu perusahaan.
Keadaan insolvence dapat terjadi oleh karena berbagai sebab. Tindakan serius harus segera dilakukan sebelum suatu bisnis terperosok dalam kondisi insolvent. Bisnis yang sehat selalu ditandai dengan surplus kas, dan sebaliknya defisit kas menandakan adanya miss-management. Para ahli bisnis percaya bahwa tidak ada bisnis yang merugi kecuali dikelola secara serampangan.
EBITDA (Earning Before Interest Depreciation and Amortization) yang positif tidak selalu memberi kontribusi positif dalam cash flow. Keputusan pembelanjaan kapital yang kurang bijaksana dan tepat sasaran untuk meningkatkan EBITDA akan menyebabkan cash flow negatif. Demikian pula halnya pengelolaan receivable dan payble serta inventory.
Debtor days yang ideal dicapai melewati rangkai panjang, mulai dari saat penawaran diajukan kepada calon debtor, negosiasi termin pembayaran sebagai salah-satu bagian dari persetujuan jual-beli, hingga proses mengirimkan tagihan dan mendapatkan pelunasan ketika setiap invoice jatuh temponya. Tidak kalah pentingnya, perusahaan juga harus mampu bernegosiasi dengan para vendor untuk termin pembayaran yang bagus. Bila memungkinkan mendapatkan termin konsinyasi akan lebih baik lagi.
Salah satu faktor kesuksesan negosiasi dengan pembeli adalah posisi competitive advantage perusahaan itu sendiri. Jika di pasar terdapat banyak kompetitor, pembeli akan cenderung menekan penjual untuk tidak saja menurunkan harga, tetapi juga payment term yang lebih fleksibel buat pihak pembeli. Demikian pula halnya jika perusahaan membutuh material yang sulit diperoleh, maka penjual pun dapat mengendalikan harga dan payment term untuk keuntungan mereka.
Komponen lain adalah pengendalian tingkat inventory, baik dalam bahan baku, barang dalam proses maupun barang jadi. Semakin cepat perputaran inventory semakin banyak pula cash yang dapat dilepaskan ke dalam peralirannya. Ketiga komponen: Receivable, Payable dan Inventory jika dimanage dengan baik akan meningkatkan perputaran uang yang sehat dalam suatu perusahaan.
Sales Dapat Membantu Cash Flow
Seorang sales yang baik adalah negosiator yang baik. Usahakan sistem komisi di perusahaan Anda tidak mendorong para sales menjual untuk mencapai target, tetapi menutup transaksi yang pasti menciptakan profit dan kontribusi positif kepada cash flow. Sebaliknya, ketika perusahaan berada pada posisi pembeli, staf pembelian juga harus mampu melakukan negosiasi yang win-win.
Minggu, 07 Juli 2013
Marketing / Pemasaran (jurnal ke-8)
Mempelajari materi minggu ke delapan yang sangat banyak, membuat saya harus benar benar konsentrasi penuh . Dikarenakan akhir-akhir ini juga banyak tugas yng harus di selesaikan, dari pekerjaan pribadi dan UCDE (Universitas Ciputra Distance Education ), dan juga pekerjaan yang lumayan lebih banyak dari biasanya, sehingga istirahat pun agak malam dari jam biasanya. Capek dan rasa kantuk itupun tak lepas dari tuntutan membaca modul. Saya harus bisa dan saya harus terus melawannya. Agar saya bisa menyelesaikan membaca serta mengerjakan quis untuk minggu ke-8. Pembelajaran kelas ritel sudah 2bulan. Banyak sekali manfaat yag saya dapat dari sini. Apalagi setelah mengetahui kunci 4P + 3P dalam marketing. Jika saya simpulkan itu bukan hanya pada apa produknya akan tetapi lebih pada skill kita. Bagaimana kita atau toko kita itu memberikan kesan terhadap konsumen.
pemasaran
adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa umumnya
kepada masyarakat dan khususnya kepada pembeli pontensial.pemasaran di
kembangkan sebagai suatu pola yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali
di sebut sebagai ilmu dan juga di kembangkan dengan cara masing masing pelaku
sehingga di sebut improvisasi dan karenanya di sebut seni.dalam prakteknya
pemasaran di jalankan dengan kedua cara itu " ilmu dan seni
".pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam perdagangan eceran juga
di jalankan dengan kedua cara ituFungsi Pemasaran adalah mewujudkan sasaran
perusahaan dengan cara :
1) Menetapkan basis pelangan secara strategis ,
rasional dan lengkap dengan informasinya
2 ) Mengindentifikasi kebutuhan pelangan dan calon
pelangan yang sekarang dan yang akan datang
3) Menciptakan produk yang akan dapat memenuhi
kebutuhan pelangan dengan pas dan menguntungkan dan yang mampu membedakan
perusahaan dan pesaing nya
4) Mengomunikasikan dan mengantarkan produk
tersebut kepada pasar sasaran ( target market )
5) Memimpin seluruh personel perusahaan untuk
menjadi sekumpulan tenaga kerja yang di siplin ,profesional dan berpengetahuan
serta punya dedikasi bagi nilai dan sasaran perusahaan.
Arti pasar memiliki tiga arti yaitu :
1) pasar dalam arti tempat yaitu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli
2) pasar dalam arti Interaksi permintaan dan
penawaran contohnya: tidak lagi hanya berupa adanya pembeli dan penjual tetapi
juga adanya kebutuhan dan pasokan barang /jasa seperti dalam istilah pasar
modal dimana terdapat jual beli saham
3) pasar dalam arti sekelompok anggota masyarakat
yang memiliki kebutuhan dan daya beli.pengertian ini menunjuk pada dua kata
kunci kebutuhan dan daya beli.
Pentingnya promosi
word of mouth:
word of mouth atau biasa disebut dengan promosi dari mulut ke mulut selalu
menjadi fenomena Marketing yang menarik untuk di bicarakan .
promosi mulut ke mulut ini dapat di bagi menjadi dua aspek , yaitu volume
dan konten .diantara dua aspek tersebut ,volume adalah yang terpenting Untuk
dapat meneliti aktiviti word of mouth ,di sarankan untuk
mengamati arah ,jangkauan ,tingkat aktifitas,dan nada /tone dari volume swara
yang ada.
Jika informasi benar tersedia dalam word of mouth, setiap keputusan baru harus dibuat
tentang bagaimana kita harus bereaksi. Sebuah saran untuk para marketer,
yang mempunyai pengetahuan tentang word of mouth mengenai suatu perusahaan atau
produk, harus menanyakan kepada diri mereka, “Apakah ini masalah komunikasi
atau performance?”. Komunikasi lebih sulit untuk diperbaiki karena mereka
berada di luar kontrol langsung perusahaan. Masalah performance dapat
dikoreksi dengan lebih cepat, tapi penting untuk memberitahu pelanggan dan
publik mengenai hal tersebut. Perusahaan dianggap perlu memahami akan
pentingnya word of mouth ini untuk kesuksesan dan perkembangan perusahaan
tersebut.
Segmentasi
,Targeting ,dan Positioning (STP)
promosi Mix (bauran unsur unsur promosi)
Melakukan pemilahan >di kalangan masyarakat mana yang pas untuk produk kita
,proces segmemtasi > segmentasi targeting> siapa yang kita target
..demografi> ,positioning > di mana kita menempatkan produk .
Sumberdaya manusia > produksi> dan keuangan.
Marketing mix >4P yaitu : price ,promostion ,produck,place. adalah
barang atau jasa yang akan kita jual ,price adalah pemberian harga yang sesuai
untuk produk kita ,place adalah dimana kita akan menjual produk kita .
3p yaitu ;proces>standar oprasional
people>pelatihan training
physical Evedence >
memberikan service yang lebih/ memuaskan untuk pelanggan .
Tanpa adanya promosi ,mungkin produk kita tidak akan Di kenal masyarakat.
jadi promosi adalah penting !
salam entrepreneur
promosi Mix (bauran unsur unsur promosi)
Melakukan pemilahan >di kalangan masyarakat mana yang pas untuk produk kita ,proces segmemtasi > segmentasi targeting> siapa yang kita target ..demografi> ,positioning > di mana kita menempatkan produk .
Sumberdaya manusia > produksi> dan keuangan.
Marketing mix >4P yaitu : price ,promostion ,produck,place. adalah barang atau jasa yang akan kita jual ,price adalah pemberian harga yang sesuai untuk produk kita ,place adalah dimana kita akan menjual produk kita .
3p yaitu ;proces>standar oprasional
people>pelatihan training
physical Evedence > memberikan service yang lebih/ memuaskan untuk pelanggan .
Tanpa adanya promosi ,mungkin produk kita tidak akan Di kenal masyarakat.
jadi promosi adalah penting !
salam entrepreneur
harga jual yang pas:
http://ernijuliakok.blogspot.com/2013/07/harga-jual-yang-pas.html?spref=fb
Langganan:
Postingan (Atom)